Jika kamu sedang mencari jawaban atas pertanyaan: Ceritakan pahlawan Agus Bri, maka kamu berada di tempat yang tepat.
Disini ada beberapa jawaban mengenai pertanyaan tersebut. Silakan baca lebih lanjut.
Pertanyaan
Ceritakan pahlawan Agus Bri
Jawaban #1 untuk Pertanyaan: Ceritakan pahlawan Agus Bri
Jawaban:
Beliau adalah Agus Salim, pejuang kemerdekaan Indonesia yang dikenal luas lewat sebuah organisasi bernama Sarekat Islam. Laki-laki yang lahir pada 8 Oktober tahun 1884 ini juga pernah menempuh pendidikan di sekolah khusus anak-anak Eropa di Europeesche Lagere School (ELS) yang kemudian berlanjut di Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Beliau juga berperan sebagai salah satu anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945. Karena kepiawaian beliau dalam hubungan internasional, beliau dipercaya sebagai menteri muda luar negeri kabinet Sjahrir II dan III, serta menjabat sebagai menteri luar negeri pada kabinet Amir Sjarifuddin dan Hatta
Pada tahun 1952, Haji Agus Salim menjabat sebagai Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Hal tersebut menjadi penutup karirnya di dunia kancah politik. Beliau beralih menghabiskan masa tuanya sebagai penulis buku. Buku karyanya yang telah terbit berjudul Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid Harus Dipahamkan. Judul buku tersebut kemudian diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal.
Buku yang telah beliau tulis juga merupakan buah karya dari pengalamannya sebagai jurnalis pada masa mudanya. Agus Salim muda merintis karir sebagai Redaktur II di Harian Neratja yang kemudian diangkat menjadi Ketua Redaktur. Tidak berhenti disana, beliau juga menjadi pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta, dan kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar Asia. Di tengah-tengah karir beliau di dunia jurnalistik, beliau menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak.
Namun sayang, karir beliau harus terhenti pada tanggal 4 November 1954. Beliau meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Jasad beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Segala perjuangan yang dilakukan beliau baik di dunia politik maupun media masa telah mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Jawaban #2 untuk Pertanyaan: Ceritakan pahlawan Agus Bri
Jawaban:
Melihat keberadaan hutan mangrove alias bakau yang rusak akibat dampak lingkungan, membuat warga asal Balikpapan, Kalimantan Timur Agus Bei tergerak untuk melakukan sesuatu. Agus giat menanam dan merawat pohon bakau seluas 150 hektare lebih di Pesisir Pantai Balikpapan.
Agus mengatakan kalau hutan mangrove sudah banyak sekali mengalami kerusakan. “Dari luasan 150 hektare mangrove center yang kita rawat, 90 persennya rusak,” jelas Agus
Sejak kecil, Agus terbiasa melihat pesawahan dan pepohonan ketika berangkat sekolah, hal tersebut membuat Agus bersemangat untuk mempertahankan keasrian lingkungannya. Agus berkoordinasi dengan Kelurahan Batu Ampar, Camat dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan. Dengan bermodalkan tekad dan pengetahuan tentang bakau yang ia miliki, Agus bertekad memperbaiki hutan yang rusak.
“Menatap saja tak akan mengubah suatu keadaan apabila tidak melakukan aksi perbaikan. Karena kondisi habis ditebang hutan mangrove hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan, mau diapakan hutan sehabis ditebang. Lalu yang ada hanya batang yang malang melintang tak tentu arah, kayu tak dapat dimanfaatkan kecuali dipakai untuk arang,” ujarnya.
Pada tahun 2000, hutan bakau di Balikpapan mengalami kerusakan satu persatu akibat deforestasi. Hal ini mengakibatkan lingkungan sekitarnya ikut tercemar. Wilayah perumahan tidak ada lagi penghalang dari hempasan angin dari arah laut yang merusak hampir 300 rumah pemukiman. Kemudian turunnya permukaan tanah daratan (abrasi) sehingga tidak ada lagi penghalang laju pasang surut air laut.
Menurut Agus, pohon bakau harus kembali ditanam dan dirawat karena memiliki banyak manfaat bagi lingkungan. “Akar mangrove yang begitu mencengkeram ke dalam lumpur dan begitu kuatnya menahan abrasi pantai dan hempasan angin. Cukup kuat dan dapat bertahan mencapai ketinggian 30 sampai dengan 40 meter dengan berdiri tegak dan kokoh. Tekstur akarnya juga cukup menarik, saling bersilang dan mengikat antara pohon satu dengan pohon lainnya,” ujar ayah dua anak ini.
Pohon bakau adalah penyangga utama garis pantai, pembatas atau pagar pengamanan, selain itu pohon ini banyak mempunyai peran terhadap kesinambungan semua mahluk hidup. Tak hanya, itu hutan bakau juga berfungsi sebagai perlindungan habitat satwa flora dan fauna.
“Hutan Mangrove adalah sarana pengetahuan alam pagi para peneliti, sarana edukasi bagi siswa bagaimana melestarikan alam di pelajaran biologi. Hutan mangrove juga berfungsi sebagai pengatur iklim wilayah, di mana dengan adanya hutan mangrove yang luas akan memberikan kesejukan udara,” jelas pria kelahiran Banyuwangi, 28 September 1968 ini.
Selama hampir delapan tahun, Agus coba mencari informasi, belajar, menanam dan merawat bakau. Proses yang panjang pun dilalui oleh Agus dan kawan-kawannya, sampai pada 21 Juli 2010, Wali Kota Balikpapan kala itu, Imdad Hamid, SE memberikan apresiasi. Ia memberikan dukungannya terhadap persoalan hutan bakau yang berada di kawasan teluk Balikpapan.
Berkat jasanya pada pelestarian lingkungan dan konservasi hutan bakau bagi masyarakat, Agus Bei dianugerahi penghargaan Kalpataru. Penghargaan tersebut diberikan pada 2 Agustus 2017 dengan kategori Perintis Lingkungan oleh Presiden Jokowi.
Kalpataru sendiri adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Kata Kalpataru berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti Kalpavriksha, atau pohon kehidupan.
Sebelumnya, Agus pernah menjadi wirausaha dan kontraktor, kini ia berfokus pada edukasi dan pelestarian lingkungan. Agus juga rajin mengikuti beragam seminar tentang lingkungan dan mangrove. Saat ini kawasan mangrove tersebut telah menjadi wilayah konservasi kebanggaan Kota Balikpapan.
Penjelasan:
maaf kalo kepanjangan (・∀・)
Sekian tanya-jawab mengenai Ceritakan pahlawan Agus Bri, semoga dengan ini bisa membantu menyelesaikan masalah kamu.